Tertawa dibalik kesedihan
Aku selalu membaca kembali cerita yang selalu aku buat.
Itu membuatku tertawa.
Entah apa yang lucu, tapi. Semua cerita yang aku buat adalah untuk kamu. Kamu yang jelas jelas tak nyata dan kasat mata bagiku.
Kamu seperti angin, aku bisa merasakannya. Tapi, aku tidak bisa mengetahui keberadaannya. Aku tidak bisa meraihnya, aku tidak bisa menangkapnya. Seperti angin, mustahil.
Kamu juga seperti layangan. Jika aku tidak menarik ulur benanganya, kamu akan terbang jauh, jauh disana. Dan ditemukan lagi oleh orang yang pantas.
Terkadang hidup sekejam itu.
Kamu terlalu jauh, sangat jauh. Hingga aku susah untuk menggapainya. Sudah banyak usaha yang aku lakukan, tapi itu tidak membuahkan apapun.
Kamu terlalu mustahil untuk aku kejar.
Biarkan aku beristirahat sebentar ya? Menghilangkan jenuh kala selalu bersama dirimu, izinkan aku untuk bebas melakukan sesuka hatiku, dan aku janji untuk kembali lagi.
Tidak. Tidak.
Aku akan kembali, kembali padamu tentunya. Aku hanya beristirahat sebentar, mengurang penat hati, Jera dirimu. Izinkan aku tetap selalu memilihmu bagaimana keadaannya. Jangan pergi, aku hanya sebentar.
Jangan pernah berfikir aku akan meninggalkanmu. Aku begini karna sudah banyak kecewa yang selalu aku pendam selama ini. Maafkan aku, tapi. Aku tidak menyangka bahwa,
Kamu meninggalkan aku lebih dulu.
Komentar
Posting Komentar