Malam panjang

Sepi.

Selalu saja aku melewatkan malam yang sepi tanpa dirimu,

Iya kamu..

Aku kehilangan kata kata, aku kehilangan seribu bahasa. Aku kehilangan semua yang ada pada diriku,

Itu semua karna kamu.

Kamu membawa semuanya, semua yang mulanya ada pada diriku. Kamu merenggutnya tanpa sisa, kamu menghancurkan semua yang ada. Kamu mematahkan semuanya tanpa rasa bersalah.

Licik.

Kamu selalu menang. Kamu selalu berada didepan. Kamu selalu, selalu dan selalu menjadi yang paling benar.

Aku benci.

Seolah olah aku hanya bayangan saja, aku bayangan dibelakang cahaya. Terang, aku terlalu takut untuk maju. Aku terlalu takut untuk menyamaimu, aku terlalu takut. Kalau tiba tiba kau meninggalkanku.

Aku terlalu takut. Perasaan takut itu menjadi boomerang bagiku, apa yang aku takutkan. Sekarang,

Menjadi kenyataan.

Aku terlalu takut untuk bicara padamu. Aku terlalu takut untuk menyamai langkahmu. Aku terlalu takut,

Takut kehilangan kamu.

Andai saja aku lebih pintar untuk bercakap, mungkin saat ini kamu masih ada disini,

Bersamaku, tentu.

Aku terlalu takut, takut takdir tidak menyatukan kita.


10.46 p.m
Jumat, 13 januari 2017

Komentar