Semua kata dibalik tangis
Aku bingung.
Harus dari mana aku menceritakan semua. Semua yang sudah terjadi, bahkan aku tidak tau kalau itu sudah terjadi.
Aku pernah bilang, ada seseorang penggantinya yang aku yakin dia tidak akan mengecewakan aku. Yang aku yakin tidak akan menyakitiku. Karna itu aku bertahan. Sepertinya sekarang, aku tidak setuju dengan itu semua. Karna keadaan sekarang berbanding jauh dengan 'waktu itu'
Hubungan yang rumit.
Seperti terjebak diantara benang benang kusut, aku tidak menemukan ujungnya. Terus berlari mencari celah agar bisa keluar.
Tapi kenyataannya itu sulit.
Aku lelah untuk mencari jalan keluar itu, aku sudah kekurangan pasokan oksigenku disini, sesak.
Aku ingat dulu, ketika kamu berhasil mengambil seluruh hatiku, senang? Tentu saja. Tapi apakah kamu benar-benar mempunyai rasa yang sama? Aku harap iya.
Aku ingat dulu, ketika kamu menyatakan perasaanmu kepadaku, aku kaget dengan semua pengakuanmu, dan lagi. Aku percaya.
Aku ingat dulu, saat kamu berseda gurau denganku tanpa tahu malu, cerita banyak dirimu dan aku, seperti dunia milik berdua. Dan lagi, aku merasa nyaman.
Aku ingat dulu, pertengkaran kecil kita. Dan selalu saja kamu yang mengalah, dengan alasan, perempuan selalu benar.
Aku ingat dulu, ingat tentang kita. Apa yang aku dan kamu lakukan, apa yang kamu bicarakan. Apa yang kamu berikan. Aku ingat, aku ingat.
Dan saat ini semua,
Membekas.
Komentar
Posting Komentar