Sampai nanti

Aku sudah tau, bahkan sejak aku selalu menulis cerita ini.

Kita sudah menjadi dua orang yang berbeda.

Aku berbeda,

Dan kamupun berbeda.

Kita sama sama berbeda untuk sebuah perasaan.

Aku tetap cinta,

Dan kamu tidak.

Aku tetap berharap,

Kamu tidak.

Tapi, aku tidak mengejarmu lebih jauh lagi. Kenapa? Aku tidak mau membuat sakit lagi. Aku tidak mau jatuh lagi pada lubang yang sama. Sudah cukup aku dipermainkan, bahkan keseriusanku saja dianggap candaan.

Kamu pernah membuatku menunggu,

Tidak apa apa. Harfiahnya seorang laki laki itu memang suka membuat wanita menunggu. Aku mengerti.

Kamu sering mempermainkanku

Tidak apa apa, aku tau you joke. But i didnt like, you make me cry cause your joke.

Kamu sering memberi harapan palsu,

Tak apa apa, aku sering menerima itu, bukankah aku kuat? Aku hanya memendamnya sendiri.

Kamu sering berdusta,

Ah, aku tidak tau harus berkata apa. Bahkan, aku baru mengetahui kebohonganmu setelah 2 tahun kita bersama. Bukankah kejam? Ya aku tau kamu, bahkan lebih dari dirimu sendiri.

Aku merelakanmu dengan wanita selain aku, aku tidak pantas lagi berdiri disamping mu. Aku tidak pantas lagi untuk membahagiakan mu. Aku tidak pantas lagi,

Mencintaimu.

Aku harap aku bisa menghilangkan rasa ini,

Tapi, tetap saja.

Aku tidak bisa.

Aku harus belajar untuk tidak mengingat dirimu,

Kamu,

Kamu, yang selalu ada bagaimana keadaanku.

Aku cinta kamu.

Aku kini menjadi bunga yang layu, tiada kamu sebagai matahari yang menyinariku, aku rindu kamu. Menghangatkan seluruh tubuhku. Tapi sinarmu telah berpaling ketempat lain, menyinari bunga lain. Tanpa kamu, aku telah mati sebagai bunga. Bunga yang dulu kamu banggakan.

Aku rindu, Hny







07.28 pm
Rabu, 1 februari 2017.

Komentar