Kesempatan kedua
I give you second chance.
Aku tidak tahu, apa yang aku lakukan ini benar atau salah.
Tapi, sepertinya aku salah.
Karna, memberinya kesempatan kedua seperti membaca buku berulang kali, akhirnya akan sama. Sama sama menyedihkan, sama sama menyakitkan.
Kalau 'pun ini benar. Aku berharap banyak padamu.
Jangan gunakan kesempatan ini untuk jauh menyakitiku lebih dalam lagi, kalau kamu ingin bermain main. Singgahlah ditempat lain yang menerima permainanmu. Aku itu manusia, bukan boneka.
Aku memberimu banyak pertimbangan, banyak penekanan, dan banyak pertanyaan. Agar kamu tidak melakukannya lagi dimasa kini.
Aku banyak memberimu pengertian, agar kamu lebih paham. Aku memberikanmu sebuah kesempatan, agar kamu mau belajar.
Bukankah aku adil?
Aku tegar dan aku belajar.
Aku bersabar dan aku mendapatkan hasilnya.
Jangan sakiti aku terlalu dalam lagi, aku memberikan mu kesempatan ini untuk memperbaiki kesalahanmu dulu. Aku adalah pemaaf. Tapi tidak pelupa. Aku akan selalu ingat semua kata kata yang kamu ucapkan kepadaku, aku akan selalu ingat perlakuan yang kamu lakukan kepadaku. Aku akan ingat, selalu ingat.
Kamu datang, menghancurkannya. Dan kamu harus kembali, menyusun kembali apa yang telah hancur. Be Gentleman. Kamu laki laki, tidak seharusnya menyakiti perempuan.
Seperti kaca, ketika kamu menjatuhkannya ia akan hancur berkeping keping. Dan takan balik kebentuk sempurna. Sebagus apapun kamu menyusunnya, dia tidak akan terlihat seperti dulu. Layaknya hati.
Dan kamu, terimakasih sudah membuat hatiku hancur berkeping keping, maaf aku tak bisa biasa seperti dulu. Dulunya diriku yang kamu kenal.
11.00 p.m
Minggu, 15 januari 2017
Komentar
Posting Komentar