Flashback? huh?
Kamu tahu? Rasanya mencintai orang yang padahal sama
sekali kamu belum bertemu orangnya. Rasa nyaman memang tidak menduga duga, yang
bahkan kamu belum tau seperti apa orang yang kamu kenal itu.
Sama seperti aku, aku mencintai orang yang hanya aku
kenal dalam seminggu. Kaget? Sudah ku bilang. Rasa nyaman memang kadang muncul
tiba-tiba. Dan rasa nyaman itu yang membuat nya menjadi rasa sayang.
Semiggu.
Waktu yang gak lama dan dia menyatakan sukanya. Aku
sebenarnya terkejut. Aku belom tahu dia bagaimana, kehidupannya bagaimana. Tapi
entahlah. Aku mengiyakannya.
Seminggu berlalu.
Aku mulai terbiasa dengan dirinya. Dirinya yang
selalu membuat tersenyum dihari-hariku, dirinya yang membuat aku pergi kelangit
tujuh, dirinya yang membuat diriku lupa apa kesedihan yang aku rasakan.
Tapi, itu hanya seminggu.
Aku bingung harus menjelaskannya darimana.
Intinya seminggu itu adalah waktu yang tersingkat.
Dan seminggu itu juga yang membawaku keterpurukan.
“Maafin semua
kesalahan Reza, maaf kakak gabilang, maaf de, maaf”
Awalnya, aku memang tidak mengerti. Tapi , aku
mengerti setelah membaca lanjutannya.
“Kak Novi
minta maaf sama kamu, maaf slama ini Reza gabilang apa apa soal peyakitnya,
maaf kaka juga gabilang, maafin smua kesalahan Reza, maaf sekali maaf kita
menutupi smuanya, Kaka juga yakin kamu gabakalan dateng untuk ikut pengajian
ini,tapi Kaka minta doa dari kamu untuk Reza agar amal ibadahnya diterima
disisi tuhan, Kaka gak maksa kamu untuk kesini, Kaka juga tau kalian berbeda
kota. Maaf sekali lagi, maaf”
Sepert itulah yang kuingat. Aku sebenarnya tidak mau
menggali kenangan yang sudah aku kubur dalam-dalam, ku gali lagi dengan
tangisan meraung-raung karna merindukannya.
Tapi, sungguh. Aku sudah mengikhlaskannya.
Walau sebenernya, aku tak mengerti dan aku masih sepolos untuk menerima apa yang Kak Novi katakan.
Dan sekarang ‘pun aku sudah memiliki gantinya.Yang
aku yakin takan meninggalkanku. Yang aku yakin tidak akan mengecewakanku, karna
aku percaya kepadanya, karna aku mencintainya. Dan karna dialah, aku bertahan.
“love is like
a friendship caught on fire. In the beginning a flame, verry pretty. Often hot
and fierce but still only light and flickering as love grows older, our heart
mature and our love becomes as coals, deep-burning and unquenchable” –Bruce Lee
Komentar
Posting Komentar