Nostalgia, berbagi cerita.
Aku pernah mencintai seseorang, aku percaya padanya. Apapun yang dia lakukan. Aku pasti akan percaya. Dia 'pun sebaliknya, juga mempercayaiku.
Tapi ternyata, dia menghancurkan semuanya.
Dia mulai berbohong dan terus berbohong. Aku tau, aku juga karena dibantu teman-temanku. Tiap hari, ada saja kebohongan yang ia buat. Dan lebih parahnya adalah ketika dia berbohong soal penyakitnya. Aku sakit hati dan kecewa, mengapa dia begitu kejam?! Tak hanya itu saja, dia pernah menyatakan cinta pada temanku sendiri. Dan parahnya dia bilang hanya sekedar gurauan, tak tahukah dia sedang menyakiti perasaan wanita yang menyukainya?
Tak hanya sampai disitu, dia lebih mementingkan Game nya ketimbang aku, dia jadi jarang sms atau menelponku, dia berubah 180° menjadi egois, dia lebih sering membentakku karna sering menghubunginya. Disitulah aku mengalami trauma yang cukup dalam dari orang yang aku sayangi. Entah kenapa pada waktu itu aku hanya diam dan tidak berbuat apa apa, karna aku sangat mencintainya. Aku takut dia meninggalkanku.
Waktu terus berjalan, dan ketika aku masuk sekolah menengah. Kita berbeda sekolah, kita semakin jauh. Dan yang membuat dia menjadi overprotektif. Melarangku ini itu, dan tanpa aku ketahui juga dia tidak seperti yang dia suruh kepadaku. Dia lebih bebas, parahnya dia mengatakan dia masih sendiri dan tidak menganggapku, aku tau. Karna sahabatku sendiri yang bercerita. Dia satu kelas dengan dia. Aku kecewa, marah dan kesal. Tapi akhirnya dia mengaku juga kalau mempunyaiku, aku mulai lega.
Tapi,
Entah kenapa aku sudah tidak ada rasa lagi? Aku tidak pernah cemburu ketika sahabatku memberitahukan kalau dia begini-begini disekolahnya, aku sama sekali tidak ada rasa apa apa.
Lama kelamaan, aku mulai lelah.
Sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, dan memulainya lagi dengan baru.
Aku tidak bisa jika dipermainkan lagi, aku sudah dibatas wajar orang sabar, lagipula aku matirasa padanya. Entah kenapa
Malam itu, tanggal 10 bulan september tahun 2014.
3 hari setelah Aniversarry yang ke 1 tahun, aku mempesannya untuk mengakhiri hubungan ini, aku hanya ingin fokus dulu dengan pelajaran dan ingin menyembukan diri dulu sendiri. Ya sendiri.
Dia menerimanya dengan baik, walaupun aku tau. Dia tak rela.
Aku akhirnya menjalankan hari-hariku dengan biasa lagi, tanpanya.
Aku sudah terbiasa dengan sekolah baruku, dengan orang baru dan berbaur, aku pernah juga menyukai laki laki seangkatanku dan itu tidak berlangsung lama, karna aku terlalu kecewa melihat sisi lainnya yang begitu menjaganya didepan teman-temannya. Dan aku sadar diri juga, sih. Dia terlalu 'ada' dibandingkan denganku.
Dan akhirnya semua berubah, ketika kamu datang dan membuatku penasaran..
Laki laki aneh yang menjengkel 'kan, dan akhirnya membuatku jatuh cinta, lagi.
Basedontruestory.
Komentar
Posting Komentar